Assalamualaikum...
Waálaikumsalam...
CERITA HUMOR 1
3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia. Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip... Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu. Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut. "Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat , SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong. Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya, jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang. Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi. Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya. Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?" "Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut.
CERITA HUMOR 2
Suatu hari di salah satu ruangan di
gedung MPR/DPR. Seorang anggota dewan yang baru diangkat, tampak
masih canggung, lugu dan serba kikuk. Rupanya dia wakil dari daerah
dan belum pernah bekerja atau punya ruangan yang megah. Beberapa saat
kemudian, ada yang mengetuk pintu ruangannya. Setelah dibuka, berdiri
dihadapannya 2 orang dengan kopor besar dan segulungan kabel.
"Wah..., ini pasti wartawan TV yg mau mewawancarai aku...",
pikirnya dalam hati. Agar tampak berwibawa dan membela rakyat, sambil
melihat jam dan mengangkat telepon dia berkata: "Maaf tunggu
sebentar, saat ini saya harus menghubungi ketua fraksi untuk
melaporkan hasil-hasil sidang hari ini..." Kemudian selama
beberapa puluh menit dia menelpon dan terlibat pembicaraan tingkat
tinggi, sambil sekali-sekali menyebut-nyebut 'demi rakyat' atau
'kepentingan rakyat' keras-keras. Setelah selesai sambil meletakan
gagang telepon dia berkata pada dua orang tamunya tsb. "Nah,
sekarang wawancara bisa kita mulai..." Kedua orang itu tampak
bingung dan berpandangan satu sama lain. Akhirnya salah satunya
berkata: "Maaf pak..., kami datang kesini mau memasang saluran
telepon bapak..."
Wassalamualaikum...